Ini kali keduanya UIN Maliki menjadi tuan rumah dalam ujian SNMPTN untuk wilayah se-Malang Raya, yang bekerja sama dengan Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang. Dan tentunya peserta yang ikut seleksi juga semakin membludak. Yang biasanya di pintu masuk atau keluar hanya di jaga 2 atau 3 satpam, sekarang hampir semua petugas keamanan dikerahkan demi terjaganya keamanan selama ujian berlangsung. berikut laporan GEMA tentang persiapan UIN Maliki dalam SNMPTN tahun 2012: |
GEMA-Tepat
pukul 09.00 WIB dua mobil truk dan satu mobil boks datang di UIN Maliki
(8/6). Tiga unit mobil yang mengangkut soal SNMPTN dan LJU itu langsung
dicek oleh Panitia Lokal (panlok). Jumlah LJU yang dikirimkan ke UIN
Maliki sejumlah 57 ribu lembar, dengan rincian 1.200 untuk IPS dan IPA,
dan 300 untuk IPC.
Soal dan LJU
yang sudah diamankan dalam ruangan tertutup di gedung Halaqah UIN Maliki
itu rencananya akan dibuka isinya pada hari ini, (9/6), dan disaksikan
oleh seluruh perwakilan panlok dari Universitas Brawijaya dan
Universitas Negeri Malang. “Rencananya soal yang datang hari ini akan
kita buka bersama panlok dari masing-masing universitas,” terang Helmi
Syaifuddin, wakil ketua panlok, saat ditemui di lokasi penyimpanan
dokumen soal dan LJU.
Menurut dosen
filsafat UIN Maliki itu, soal dan LJU yang sudah berada di UIN itu akan
digunakan untuk pelaksanaan ujian SNMPTN wilayah Malang dengan jumlah
peserta mencapai 28.200 orang.
28.200 peserta itu mencakup IPA,
IPS dan IPC. Tahun ini, kata Helmi, total peserta SNMPTN mencapai 660
ribu. “UIN Maliki kali ini mendapat giliran sebagai ketua panitia lokal
SNMPTN tahun 2012, selain itu UIN Maliki juga sebagai pelaksana ujian
IPS,” terangnya.
Jumlah peserta
ujian IPS tahun ini mencapai 11.277 peserta, jumlah itu meningkat jika
dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah peserta itu, panlok harus
menyiapkan 565 ruangan yang tersebar di delapan lokasi antara lain, UIN
Maliki, Uniga, STIA, Universitas Widyagama, ITN, dan UMM. “Tentunya hal
ini juga membutuhkan tenaga pengawas ujian yang cukup banyak,” katanya.
Sementara itu,
ketua pelaksana ujian IPS, H. Suaib H. Muhammad menghimbau kepada
seluruh panlok dan tim pengawas ujian untuk lebih serius dalam
melaksanakan tugas dan amanatnya. Para tim pengawas ujian, lanjut Suaib,
bisa melakukan kerjasama dan melakukan komunikasi aktif
dengan panlok. Misalnya saja jika ada kebingungan dan tidak memahami
lokasi dan prosedur ujian. “Kita dipercaya sebagai ketua pelaksana
ujian, dan kita harus menunjukkan kesiapan kita dengan cara melaksanakan
tugas negara ini dengan sebaik mungkin, sehingga, biarkan sejarah yang
akan mencatat kesuksesan pelaksanaan ujian SNMPTN ini,” tegasnya kepada
seluruh panlok yang hadir saat melakukan koordinasi akhir di ruang
pertemuan Rektorat Lt.5.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Prof. Mudjia Rahardjo, Wakil Rektor Bidang
Akademik yang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana jalur penerimaan
mahasiswa baru SNMPTN lokal Malang kelompok ujian IPS. Dalam
pengarahannya, profesor bidang linguistik itu menegaskan tugas harus
dijalankan sebaik-baiknya. Karena publik saat ini sudah menilai bahwa
SNMPTN menjadi jalur seleksi yang paling valid. “Pelaksanaan SNMPTN
tidak hanya bertujuan untuk mencari mahasiswa unggulan saja, akan
tetapi, juga menjadi ajang tali silaturahim dan menjalin komunikasi
antar perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Oleh sebab itu, tambah dia, panlok harus menunjukkan kesiapannya. Bisa mulai dari memberikan pelayanan semaksimal
mungkin, membantu bagi para peserta yang kesulitan dan berpenampilan
rapi. “Kalau bisa semua panlok dan tim pengawas ujian berdasi untuk yang
ibu-ibu bisa menyesuaikan yang penting sopan,” himbaunya.
Sabtu, 09 Juni 2012 13:04
|
Selasa, 12 Juni 2012
SNMPTN Tembus 660 Ribu Peserta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
waktunya berdiskusi