Ditengah kesibukan sebagai santri dan mahasiswa UIN yang mulai melakukan aktifitas lagi setelah liburan, terkadang aku bersama teman-teman pondok masih menyempatkan diri untuk refreshing, baik berkunjung ke rumah teman terdekat atau sekedar bermain futsal, yach... meski sebenarnya ku gak' terlalu lihai dalam menggiring bola maupun memasukkannya kedalam gawang. Hanya ingin ber fun-fun ria aja and olahraga ringan, maklum badan ni sepertinya tambah melar aja tiap bulannya.. (^_^)
Pernah diawal-awal ketika baru ikut main futsal, beberapa kali aku meng-gol-kan bola ke gawang, namun bukan dengan kaki tapi pake' badan dan bokong (alias gak sengaja gitu...) namun justru itu yang menjadi ciri khas-ku sekarang, teman-teman mengandalkan kemujuranku untuk memasukkan bola. Begitupun sore ini, setelah sebelumnya lari-lari sebentar disekitar perumahan tidar dibelakang pondok, ku ikut serta bermain futsal dengan mereka. Beberapa kali umpan yang diberikan meleset ketika ku tendang, bahkan didepan gawang yang kosong sekalipun. Dengan gelak tawa yang mengiringinya, ku acuh aja, lucu mungkin bagi mereka.. Maklumlah, ku kan belum terbiasa.. Namun dilain kesempatan 2 kali aku menjebol gawang lawan dengan kemujuranku, 1 kali ketika tak sengaja ku tendang bola yang diumpan ke arahku, dan satu lagi lewat sundulan super pelan ku.. Wah, agak lega rasanya..
Aku menilai, bermain bola atau futsal yang kurasakan bukan sekedar untuk melatih ketangkasan, justru lebih pada menjalin emosional kekeluargaan atau persahabatan. dengan menerima kemenangan ataupun kekalahan, kita akan saling menghargai kekurangan dan kelebihan teman, dari situ kita bisa intropeksi untuk menjadi lebih baik lagi. Dan moment-moment yang diselingi dengan canda tawa inilah yang tak ternilai harganya, ini akan selalu terngiang hingga tua nanti, kenangan yang tak kan mungkin terulang, yang selalu tersimpan didalam ingatan..
Ketika hari hampir maghrib, kami pun menyudahi futsal-an dan membersihkan diri bersiap shalat maghrib berjamaah. Karena setelah itu ada pengajian kitab at-Tadzhib bersama Kyai kami tercinta; KH. Marzuki Mustamar, M.Ag. Guru sekaligus Abah yang kami banggakan karena ke-istiqomahan beliau dalam memperjuangkan dakwah islam dan membimbing kami dalam mempelajari mutiara ilmu . Semoga Ridho Allah selalu menyertaimu Romo.. Aamiin.
SABROS, Kamar Sunan Muria 1:20 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
waktunya berdiskusi